//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js

Jejak Dosen

Blog Seputar Dosen, Mahasiswa,Kampus dan sisi lain seorang Dosen

DosenOpini

Haruskah seorang dosen untuk lanjut kuliah sampai S3

Haruskah seorang dosen untuk lanjut kuliah sampai S3 – Sekolah Lanjut sekolah sampai dengan level yang tertinggi, itulah usaha seorang dosen untuk meningkatkan kualitas serta keilmuannya dan untuk meningkatkan syarat yang tinggi yang diberikan oleh pemerintah.

Haruskah seorang dosen untuk lanjut kuliah sampai S3
sumber gambar : Pixabay.com

Haruskah seorang dosen untuk lanjut kuliah sampai S3

Awal saya memulai menjadi seorang dosen saat itu tahun 2007, dan saya pun terkena dampak dikeluarkannya peraturan baru dari kementrian pendidikan yang saat itu menangani universitas dan perguruan tinggi. Aturan tersebut adalah diberlakukannya kualifkasi pendidikan untuk mengajar Starta 1 (S1) yang awalnya boleh Dosen berpendidikan S1 dan saat itu berubah menjadi Dosen Pendidikan minimal Starta 2 (s2).

Salah satu alasan saya lanjut adalah hal tersebut, selain mengupgrade diri tentunya. beberapa tahun sudah lulus kuliah S2, kini pun Level S3 harus diambil karena mempertimbangkan aturan pemerintah kedepannya yang akan berubah, bisa saja yang mengajar S1 tidak boleh lagi Dosen yang berpendidikan S2 tetapi Dosen yang berpendidikan S3.

Pertanyaannya adalah haruskah seorang dosen untuk lanjut kuliah sampai S3 ?

Mungkin banyak juga seorang dosen yang bertanya sesuai judul yang saya tulis, apakah masih relevan dengan berkembangnya industri 4.0. saat ini perusahaan besar seperti google dapat menerima seorang karyawan untuk bekerja di perusahaannya walaupun tidak memiliki ijasah.

Google hanya meminta sertifikat keahlian untuk seorang karyawan. pertanyaannya adalah apakah hal tersebut relevan dengan dosen. apakah dosen harus kuliah sampai S3 kan berbeda antara karyawan dengan seorang dosen.

Balik lagi ke industri 4.0, beberapa pakar pun sudah berpikir bahwa perkuliah yang akan dilakukan kedepannya tidak lagi menggunakan sistem konvensional sepenuhnya, tetapi dilakukan blended learning yaitu perpaduan antara perkuliah dikelas dan perkuliahan online. mungkin karena alasan regulasi, pendidikan atau perkuliah dapat dilakukan secara online sepenuhnya.

Baca Juga Artikel menarik lainnya :  Berapa besaran gaji dosen di Kampus Indonesia

Dan saya ini Kementrian Riset dan Teknologi (DIKTI) telah mengadopsi hal tersebut. menyarankan untuk blended learning dalam pembelajaran. beberapa bulan yang lalupun saya membaca artikel, bahwa mentri ristek dan teknologi M.Nasir meng-izinkan untuk dosen yang berpendidikan Starta 1 (S1) untuk mengajar asalkan memiliki sertifikat keahlian.

Sebagai contoh website Udemy yang merupakan website yang menawarkan video tutorial pembelajaran yang dilakukan oleh expert, dan pengunjung atau penontonnya membayar biaya tertentu untuk mengikuti perkuliahan yang mereka inginkan.

Misalkan saya sebagai seorang siswa ingin belajar bahasa pemograman, saya cukup membeli paket yang berhubungan dengan belajar bahasa pemograman. dan bayangkan apabila konsep belajar seperti ini masuk ke Indonesia dan di legalkan semua pihak.

Dan Dosen dibayar berdasarkan jumlah orang yang membeli paket dari pembelajaran tersebut. Pertanyaan adalah saat ini mahasiswa mana yang lebih dibutuhkan seorang ekpertis (orang ahli) sebagai dosennya ataupun seorang dosen yang berpendidikan Tinggi.

akhirnya dikolom opini ini, saya hanya bisa simpulkan bahwa untuk melanjutkan S3 untuk seorang Dosen adalah pilihan masing-masing dosen. anda sekolah lagi akan menguntungkan kampus untuk proses akreditasi salah satunya. dan jika anda tidak melanjutkan yah tidak masalah..

Demikianlah artikel opini saya kali ini tentang Haruskah seorang dosen untuk lanjut kuliah sampai S3 dan apabila ada yang tidak berkenan, ayo kita diskusi…

Visited 4 times, 1 visit(s) today

Robby Yuli Endra

Seorang Dosen Biasa, yang lagi belajar blog, nulis-nulis pengalaman sehari-hari sebagai dosen atau sisi lain atau pengalaman lain. berharap artikel yang sederhana bermanfaat untuk pembaca. siap menerima saran dan kritik untuk kemajuan blog ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *